Senin, 17 September 2018

Genetika Lovebird dan Istilah Mutasi Warna Lovebird (Basic)

Banyak lovebird mania yang tidak tau bahwa genetika dan persilangan indukan lovebird yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan mutasi warna lovebird yang diinginkan.

Bila Anda adalah seorang pecinta adenium, maka mutasi bukanlah hal luar biasa, namun bila Anda adalah seorang pecinta burung kicau, maka genetika lovebird adalah hal baru yang wajib dipelajari bila ingin peternakan lovebirdnya sukses.

Lovebird Parblue (mutasi turquoise) seharga Rp 5.000.000 bila dikawinkan dengan Josan (Green) harga 500.000, maka semua anakan adalah Green Split Turquoise yang apabila dijual secara visual harganya juga hanya 500.000.

Diatas adalah contoh real terkait pengetahuan Genetika dalam menciptakan mutasi warna lovebird yang diinginkan, dan tentu saja banyak peternak yang gagal dan bangkrut karena ketidak tahuannya dalam memahami genetika lovebird.




Apa itu Mutasi Warna Lovebird


Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen (DNA maupun RNA), perubahan tersebut dapat berupa perubahan urutan gen atau perubahan dalam struktur kromosom.

Mutasi pada awalnya disebabkan oleh kesalahan dalam penyalinan DNA (pada saat anakan salah mengcopy DNA dari kedua induknya) sehingga terjadi perubahan / timbul sifat dan atau penampilan yang berbeda dari induknya.


Disebut Mutasi hanya apabila sifat itu dapat diwariskan pada generasi selanjutnya karena menjadi bagian dari kode genetik.

Sehingga, mutasi warna lovebird adalah perubahan warna fenotip yang terjadi pada anakan burung lovebird dibandingkan dengan kedua indukannya dikarenakan gen anakan salah melakukan duplikasi kode untaian gen sehingga anakan memiliki sifat baru yang berbeda dengan induknya yang kemudian sifat tersebut dapat diwariskan pada generasi selanjutnya.

Mutasi warna pada lovebird yang sudah kita kenal diantaranya adalah Blue, Violet, Turquoise dll


Mutan




Mutan adalah Individu yang membawa perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi.

Dalam genetika lovebird burung berwarna selain hijau (wild type) disebut sebagai mutan. contoh mutan diantaranya adalah: Blue (kobal), D Blue (Mangsi, DD Blue (Batman), Turquoise Blue (Parblue), dll kesemuanya itu disebut sebagai mutant.

Burung lovebird selain "hijau wildtype" secara genetik kita sebut sebagai mutan (pembawa mutasi), karena susunan gen nya sudah tidak orisinil seperti susunan untaian genetika burung lovebird di alam liar.



Istilah Istilah Genetika Lovebird 


Untuk lebih memahami mutasi warna lovebird, terlebih dahulu kita harus tau dan mengenal istilah istilah dalam genetika yang secara umum digunakan pada Family Psittaciformes (Family burung paruh bengkok)



Lovebird merupakan bagian family dari psittaciformers dan berasal dari genus Agapornis, dalam genus agapornis terdapat 9 species burung lovebird yang diantaranya adalah :
  1. Liliana Nyasa
  2. Fischeri
  3. Personatus
  4. Black Cheeked
  5. Red Face
  6. Peach Face
  7. Madagascar
  8. Taranta
  9. Blac Collared

Dari 9 species tersebut masing masing dengan mutasi warna yang sama biasanya menghasilkan wujud atau penampakan berbeda, dikarenakan struktur bulu dari 9 species tersebut berbeda.

Dan tentunya terdapat perlakuan perlakuan khusus yang berbeda bila dibandingkan dengan standar mutasi warna pada family psittaciformers.


Pengertian Gen



Gen adalah DNA yang mengkodekan protein tertentu yang mengatur ekspresi sel termasuk visual.

Gen untuk albino, misalnya, menonaktifkan pigmen dalam hal ini melanin yang biasa hadir dalam bulu dan mata seekor lovebird.

Dalam 1 buah kromosom, mengandung untaian Gen, untaian gen yang berbeda dan pasangan yang berbeda dapat menghasilkan fenotip (penampakan) lovebird yang berbeda.

Pengertian Wild Type




Wild type adalah bentuk alami yang ada di alam liar, yaitu mutasi "default" atau "standar". Dalam lovebird bentuk "wild type" berwarna hijau, dengan pola sayap normal.



Pengertian Dominan dan Resesif


Dalam genetika lovebird, istilah yang sering kita temui adalah Dominan dan resesif, berikut ini penjelasan tentang pengertian dominan dan resesif dalam lovebird :

Pengertian Dominan

Dominan artinya adalah bahwa suatu sifat menutupi sifat yang lain dan diungkapkan secara visual.

Sebagai contoh : mutasi Dom Pied pada lovebird lebih dominan terhadap sayap normal, jadi seekor burung lovebird walaupun hanya memiliki satu salinan gen Dom Pied, burung akan muncul dan berpenampilan sebagai Dom Pied.


Pengertian Resesif

Dalam kasus mutasi resesif, seperti NSL Ino, pola sayap normal lebih dominan daripada pola NSL Ino.

Jadi, jika seekor burung memiliki satu salinan gen NSL Ino dan satu salinan dari pola sayap normal, burung itu akan terlihat normal.



Pengertian Single Faktor dan Double Faktor


Pertama, mari kita pahami kromosom. Semua organisme hidup memiliki satu atau lebih set kromosom, yang merupakan kelompok DNA terkondensasi.

Kelompok-kelompok DNA ini memiliki banyak gen yang berbeda yang dikodekan dalam untaiannya, yang terletak di berbagai bagian kromosom.

Setiap Lovebird memiliki dua set kromosom, yang berarti saling berpasangan.

Dalam setiap pasangan kromosom, keduanya membawa informasi pada jenis yang sama - misalnya, pola sayap - akan tetapi setiap kromosom dalam 1 alel dapat berpasangan dengan gen berbeda.

Sebuah alel adalah variasi dari sifat, seperti Dompied atau sayap normal.

Jika seekor lovebird dalam alelnya memiliki Dompied pada satu kromosom, dan normal pada yang lain, maka secara visual lovebird itu adalah Dompied, dikarenakan DomPied sifatnya adalah dominan.

Karena hanya ada satu salinan dari sifat tertentu (yaitu Dompied) yang dibawa oleh burung maka kita menyebutnya sebagai Dompied Single Faktor.

Dalam contoh sebelumnya, jika lovebird memiliki satu salinan gen Dom Pied dan satu salinan gen normal, maka disebut sebagai Dom Pied single factor. Namun bila keduanya adalah gen Dom Pied maka disebut sebagai Dom Pied Double Faktor


Single Factor dan "Double Factor" adalah istilah yang digunakan pada mutasi dominan.

Dalam kasus mutasi resesif, satu-satunya cara kita agar dapat secara visual melihat apakah burung memiliki mutasi tersebut adalah jika si burung memiliki dua salinan gen, jadi meskipun secara teknis "Double Faktor", mutasi resesif  biasanya tidak menggunakan istilah single Faktor dan Double Faktor.


Pengertian Sex Linked


Sex Link terjadi ketika gen untuk suatu sifat dibawa oleh salah satu kromosom yang menentukan jenis kelamin.

Pada burung, dua kromosom seks secara teknis adalah kromosom Z dan kromosom  W, Pasangan kromosom ZZ dimiliki oleh burung jantan, dan pasangan kromosom ZW dimiliki oleh burung lovebird betina.

Ketika suatu sifat dibawa pada salah satu kromosom yang sifatnya sex linked, maka sebuah gen akan diekspresikan secara berbeda. Aturan dominan / resesif yang biasa tidak berlaku sepenuhnya.

Sifat umum terkait seks dalam lovebird adalah gen opaline, yang menyebabkan burung menjadi memiliki sayap dengan motif seperti batik.

Gen opaline hanya dibawa pada kromosom Z, bukan pada W. Jadi, jika seekor betina memiliki satu salinan sifat opaline pada kromosom Z-nya, dia akan mengekspresikannya secara visual, karena kromosomnya yang lain adalah W.

Karakter yang terkait dengan seks linked bertindak dominan ketika hanya ada satu kromosom Z dan dapat bertindak dominan atau resesif ketika ada dua kromosom Z, seperti pada jantan.

Seekor jantan dengan satu salinan gen opaline pada salah satu dari dua kromosom Z-nya tidak akan menunjukkan sifat opaline secara visual (split to opaline). Jantan dengan dua salinan gen opaline (pada kedua Z nya) akan menunjukkannya secara visual.

Aturan praktis untuk mengingat ciri-ciri seks linked :
  1. Semua kromosom Z harus "terisi opaline" untuk mengekspresikan gen opaline pada Jantan.
  2. Betina hanya butuh satu kromosom Z untuk diisi dengan gen Opaline.

Green (jantan) VS Opaline (Betina)


Karena gen opaline terletak di kromosom Z, secara visual betina opaline tidak dapat mewariskan sifatnya secara visual jika ia dipasangkan dengan lovebird normal green.

Satu-satunya anakan yang mewarisi gen opaline adalah anak jantannya, karena mereka mendapatkan satu kromosom Z dari induk betina

Namun, kromosom Z yang lain tanpa gen opaline dari ayah akan membuat anakan jantan tidak dapat menunjukkan sifat opaline secara visual.


Opaline (jantan) Vs Green (Betina)


Betina tidak bisa membawa sifat opaline dalam bentuk split.

Jika seekor jantan memiliki satu salinan gen opaline, ia memiliki peluang 50% untuk meneruskan gen ke salah satu putrinya, yang mendapatkan kromosom Z darinya (ibu memberikan kromosom W yang menentukan jenis kelamin).

Jadi, jika ketika kita mengawinkan Opaline Jantan dengan Green, maka anakan betinanya ZW akan mendapatkan kromosom Z dari induk jantan (yang tentunya membawa opaline) dan mendapatkan kromosom W dari Induk betina.

Oleh karena sifat gen opaline pada kromosom Z selalu dapat diexpresikan melalui bentuk visual ketika bertemu W, maka keseluruhan anak betina nya berwujud Opaline.



Apa itu SPLIT?


Dalam mutasi dominan kita tidak mengenal istilah SPLIT, hal itu dikarenakan visual dominan akan terlihat walaupun hanya ada 1 gen (mirip dengan single faktor).

Contoh : Dalam tubuh seekor lovebird terdapat gen Dompied dan Normal Green, maka secara visual penampilan lovebird tersebut adalah PIED / Blorok.

Dalam mutasi resesif, burung lovebird hanya dapat menunjukkan visual mutasinya ketika burung tersebut memiliki dua salinan gen resesif (Double Faktor).

Dalam bentuk "single faktor", mereka tidak terlihat berbeda dari mutasi normal. Namun, mereka masih memiliki gen resesif tersebut didalam tubuhnya, dan dapat meneruskannya ke keturunan selanjutnya, Inilah yang dikenal sebagai "split" form.

Contoh:

Albino adalah burung yang membawa 2 mutasi ino, ketika dikawinkan dengan burung berwarna Blue (membawa 2 blue) maka :

Blue Ino / Blue Ino VS Blue / Blue

Hasil anakannya adalah Blu / Blue ino, hal ini dikarenakan dia mengambil sifat Blue Ino dari induk yang satu dan Blue dari induk yang lain.

Visual burung tersebut adalah Blue, gen ino tidak dapat keluar dalam bentuk visual dikarenakan ino sifatnya adalah resesif dan harus dalam bentuk "Double Faktor" agar dapat tervisualisasi.

Sehingga burung seperti ini disebut sebagai lovebird Blue Split Ino



Pengertian Co Dominan dan Incomplete Dominan


Co Dominan adalah suatu sifat di mana kedua gen diekspresikan secara bersama sama secara setara.

Ketika dua buah sifat co dominan bercampur maka kedua sifat bercampur akan membuat sifat visual baru yang masing masing memperlihatkan setengah sifatnya.

Contoh: Apabila kita memiliki 1 kaleng cat warna biru kemudian kita campurkan dengan cat warna kuning, maka kita akan memiliki cat baru berwarna Hijau. Hijau adalah setngah dari ekspresi biru dan kuning.... demikian analogi tentang co dominan.

Co Dominan adalah sifat dimana kedua mutasi diekspresikan secara sejajar 50 : 50 antara kedua sifat.

Sedangkan Incomplete Dominan adalah sifat dimana kedua gen / mutasi diekspresikan tidak setara 80 : 20 atau presentase lain (incomplete dominan = Mendominasi tapi tidak full)

Semoga dengan hadirnya lovebirdindonesia.com para penghobi lovebird semakin giat bertukar informasi...salam sukses