Sabtu, 02 Desember 2017

Dasar Mutasi Warna Lovebird: PSITTACIN dan MELANIN

Sering kali kita mendengar istilah Psittacin dan Eumelanin pada ketika membaca jurnal atau artikel terkait mutasi genetis lovebird, seringkali kita mengabaikan atau tidak terlalu perduli akan hal itu..... namun apa sih sebenarnya melanin dan psittacin?

Melanin Adalah !!


Melanin adalah pigment pembentuk warna gelap (Hitam, Coklat, Abu abu, dan campuran ketiga warna tersebut).

Melanin terbagi dua yaitu eumelanin dan phaeomelanin, eumelanin, Eumelanin adalah melanin yang memberikan efek / bayangan gelap sedangkan phaeomelanin memberikan efek cerah namun keduanya tetaplah melanin yaitu pigmen pembentuk warna gelap.

Melanin adalah pigmen yang mempengaruhi warna pada kaki, cakar, paruh, dan Mata.

Psittacine Adalah !!


Psittacine adalah pigmen atau zat pewarna yang bertanggung jawab atas munculnya warna merah, kuning, dan warna kombinasi dari kedua warna tersebut.

Psittacin / Psittacine merupakan pigmen pewarna yang unik, karena pigmen psittacine hanya ada dalam burung paruh bengkok. Nama psittacin sendiri diambil dari salah satu jenis burung paruh bengkok yaitu Psittacidae.

Psittacine hanya memberikan efek warna pada bulu dan tidak berpengaruh terhadap warna pada paruh, kaki, dan mata.


mutasi-warna-lovebird


Untuk lebih memahami bagaimana warna ditunjukkan, kita harus melihat lebih jauh kedalam batang/tulang bulu. Jika bulu dipotong secara melintang, maka strukturnya akan terlihat seperti pada gambar :


  1. Cortex : Lingkaran terluar yang terdiri atas pigmen psittacine.
  2. Spongy Zone : Lapisan tengah. Bagian ini berkombinasi dengan sinar, menyebabkan bulu tampak berwarna biru dan violet.
  3. Medulla : Inti / Pusat, berisi semua pigmen melanin hitam dan coklat, dikelilingi oleh lubang kecil yang disebut vakuola.

Pola Perubahan Pigmen Pada Lovebird



Dilution / Dilute


lovebird-dilute
Perubahan terjadi pada pigmen melanin dan hanya berpengaruh pada warna bulu saja, Dilution menyebabkan warna bulu menjadi lebih muda karena seperti dalam istilahnya "Dilute" yang artinya lebih encer, meleleh, atau mencair.

Lebih mudah dipahami dengan kiasan satu gelas tinta hitam yang ditambahkan air putih 2 gelas, sehingga pada akhirnya membuat warna hitam tidak lagi hitam.


Albinism / Albino dan Lutino


lovebird-albino-dan-lutino

Seperti halnya dilution, albinism adalah perubahan yang terjadi pada pigmen melanin namun bedanya albinism mempengaruhi struktur warna pada bulu, mata, dan kulit.

Fenomena ini disebabkan oleh faktor albinistik yang menghambat pembentukan enzim tyrosinase, yang dibutuhkan dalam produksi melanin.

Gen albinistik bersifat resesif dan dapat menyebabkan warna menjadi lebih terang di berbagai tingkatan. Albino murni adalah tidak adanya warna gelap sama sekali akibat tidak adanya pigmen melanin.

Contoh yang paling jelas dari warna albinistik adalah Lovebird Lutino (lovebird greenseries) dan Lovebird Albino (Lovebird Blueseries).

Leucism


leucism
Leucism adalah perubahan pigmen yang menyebabkan kurang adanya warna gelap baik secara utuh maupun parsial. Leucisme dapat mempengaruhi semua pigmen (dan fakta ini juga memisahkannya dari albinisme).

Leucism dapat berpengaruh secara parsial di tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan munculnya warna blorok (pied) pada lovebird.


Melanism


lovebird-euwing-adalah


Perubahan pigmen melanin, menyebabkan melanin meningkat. Melanisme hanya mempengaruhi bulu dan merupakan kebalikan dari dilute (dillution). Dalam dilute melanin berkurang, dalam melanisme jumlah melanin meningkat.

Dalam prakteknya dapat kita lihat pada lovebird jenis euwing (eumelanin pada wing meningkat sehingga sayap tampak lebih gelap).

Writed by : Split Aviary

Semoga dengan hadirnya lovebirdindonesia.com para penghobi lovebird semakin giat bertukar informasi...salam sukses